Title: 60 second
Author: Shinjae
Main Cast: JiSeok (Chanyeol), ShinJae, Ricky
Other Cast: Kris, Hoya, Baekhyun, Chunji.
Genre: Mistery, Fantasy
Leght: Chapter
“Shinjaeah,
bangunlah!.” Kata Chanyeol mengguncangkan tubuh mungil yang sedang tak sadarkan
diri ini.
“kenapa
dia bisa tertangkap! Pabo yeoja!.”
*another
side*
“apa
yang harus aku lakukan sekarang? Aish, kenapa nuna sampai tertangkap seperti
itu. Mungkin saja dia di tempatkan seruangan dengan Yeol hyung. Ah! Kenapa juga
rumah ini besar sekali, alat komunikasi ke Seongsannim tidak berfungsi sama
sekali. Eomma!!.”
“Draaakk....”
Ricky
terdiam sejenak. Suara apa itu, pikirnya. Terdengar suara yang sama untuk ke
dua kalinya kali ini lebih terdengar jelas dan sepertinya suara itu mendekat. Ricky
cepat-cepat menyembunyikan dirinya di tempat yang gelap. Ini pertama kalinya
jantung Ricky berdegup sekencang ini mungkin suaranya bisa sampai terdengar
oleh seisi ruangan.
“ada
orang? Keluarlah kau?! Aku tau kau disini!.”
Ricky
terus memejamkan matanya, dia takut? Ya tentu saja.
“sudahlah
Kris, kau jangan berteriak. Jelas-jelas disini sepi. Ayo kita ke laboratorium
saja, bagaimana pun kau harus cepat menyelesaikan kaki kelinci itu.”
“Tapi
hyung, anak yang kau katakan siapa namanya? Ah Shinjae itu sama sekali tidak
terpengaruh olehku. Bagaimana aku bisa menyempurnakan kaki kelinci itu.”
“sudahlah,
masih ada Suho. Kurasa Suho bisa menjadi pengganti sementara.”
Keduanya
pergi melenggang keluar, napas Ricky seakan terhenti , jantungnya seperti tak
berfungsi, dan keringatnya yang terus bercucuran. Apa yang baru bicarakan? Kaki
kelinci? Apa itu?. Otak Ricky masih terus berkutat disana sampai saat alat
komunikasinya berfungsi, ada panggilan masuk.
Tapi
ini berupa kode angka. Kode ini berasal dari alat komunikasi Shinjae.
“nuna!
Kenapa kau mengirim text macam ini. Aku bahkan tak mengerti. Akankah mereka
dalam bahaya. Bukakankah Kris seongsannim menginkannya untuk menyempurnakan
kaki kelinci? Aku harus mencari nuna dia dalam bahaya.”
--e--
“apa
yang kau lakukan?”
“ini
kode kepada adikmu. Aku mengirimkan ia koordinat letak kita dimana.”
Yeol
mendekat, “ah kau, dia mana paham. Jangan samakan otakmu dengan dia. Katakan ini
titik koordinat, kirimkan datanya berupa gps. Adikku pasti bingung dan mengira
kita dalam bahaya.”
“kau
ini! Kita memang dalam keadaan yang berbahaya. Apa kau tidak apa-apa Yeol?”
Yeol
tersenyum lalu memeluk Shinjae, “kau tau, aku bahagia bertemu denganmu. Entah berapa
kali aku menyebut namamu, Shinjaeah. Kau sendiri kenapa bisa tertangkap?.” Katanya
melepaskan pelukkannya dan menatap dalam mata Shinjae.
Belum
sempat Shinjae berbicara, pintu terbuka. Mata keduanya terbelalak.
---
Ricky
memutar gagang pintu berharap dia bertemu dengan hyungnya atau Shinjae. “hyung!.”
--
“kau
yang bernama Shinjae? Ikut aku sekarang!.”
“hey!
Lepaskan tangan temanku! Jangan kau sentuh dia!.”
“oh,
kau mau sok pahlawan?.” Kata lelaki bertubuh lebih kecil dari Chanyeol ini.
Dengan
satu hentakan Chanyeol terpelanting. Dengan senyum seakan mengejek, dia pergi
meninggalkan Chanyeol dan membawa Shinjae dengan paksa.
“Lepaskan!
Kau mau membawaku kemana huh?.”
“diam!
Dan ikuti saja apa kataku.”
---
Yang
ditemukkan oleh Ricky bukanlah Chanyeol atau Shinjae melainkan sekurumunan
orang yang terjebak di sebuah sel. Sel penjara ya terlihat mirip namun ini
hanya satu ruangan saja dan tanpa penjaga. Ricky mengenal salah seorang dari
mereka. “Chunji hyung!.” Katanya sambil mendekat. Mendengar namanya dipanggil
Chunji merapatkan diri ke jeruji besi, dia nampak lelah dan seperti orang yang
sudah putus asa. “Rickyah! Apa ini kau? Sungguh!.” Katanya sambil memegangi
tangan Ricky erat. “ne hyung, waeyo? Apa yang terjadi. Tadi pagi aku baru saja
melihatmu di salah satu lorong.”
“itu
bukan aku. Entah apa yang mereka lakukan. Siapa pun yang kau lihat diluar
bukanlah kami.”
“ah
ini semakin misterius saja. Hyung? Kenapa bisa kau tertangkap?.”
“ceritanya
terlalu panjang. Apa yang kau lakukan disini? Kau mau mencari masalah huh?.”
“tentu
saja tidak. Hyungku di culik, sebenarnya aku datang tidak sendirian. Namun,
rekanku tertangkap dan sekarang aku mencari mereka.”
“kau
bisa tolong kami keluar dari sini? Sudah lama rasanya aku tidak melihat
matahari. Namaku Baekhyun.” Katanya yang tiba-tiba menghampiri Chunji dan
Ricky.
“bagaimana
caraku mengeluarkan kalian? Memangnya sudah berapa lama kalian terkurung?.”
“kami
tidak tau, yang jelas sudah lama sekali. Kami lah siswa-siswa yang hilang
secara mendadak itu.” Ungkap Baekhyun.
“baiklah
aku akan membantu kalian. Tapi apakah diantara kalian tau apa maksud text ini?.”
Kata Ricky menyodorkan alat komunikasinya.
Chunji
langsung tau bahwa itu titik koordinat. “ini titik koordinat. 116 114 231 342
88. Tidak salah lagi.”
“bagaimana
kau tau?.” Kata Baekhyun yang disambut dengan anggukkan Ricky.
“ini
gampang saja bagiku. Siapa yang mengirimkan text ini? Dia rupanya cerdas juga.”
“itu
dari rekanku, Shinjae nuna. Jadi menurutmu hyung, dari sini dimana ruangan yang
cocok dengan titik koordinat kita sekarang?.”
“kau
bilang siapa? Shinjae!?.” Kata Chunji dan Baekhyun hampir bersamaan.
“iya,
memang ada apa?.”
“dia
dalam bahaya jika sampai bertemu dengan Kris dan Hoya. Kita harus membantunya. Sekarang
Ricky dengarkan aku, di depan pintu masuk disana kau bisa temukkan alat yang
berisi angka dan huruf. Sambungkan alat komunikasimu dengan alat itu gunakan
ini, cepat! Aku akan mendektekan selanjutnya dari sini.”
Ricky
mencari alat yang dikatakkan Chunji.
“memangnya
kau tau sandinya?.” Kata Baekhyun agak sangsi.
“jangan
pasang wajah seperti itu, yang selalu menekan alat itu adalah duplikasiku kan? Entah
kenapa aku bisa tau apa yang dia perbuat. Semacam ada kontak batin, hahaha.”
“aku
sudah menyambungnya hyung lalu apa?.”
“ya!
Kecilkan suaramu! Kau tidak mau sampai ketauan kan? Baiklah, aktifkan mode
suara dan tekan tombol 007 dari layar alat itu. Ucapkan aprire!. Lalu dengan
cepat kau lepaskan koneksi alat komunikasimu dengan alat itu dan tekan tombol
merah lalu tahan sampai kami semua berhasil keluar.”
“baik!
Aprire!.”
Apa
yang terjadi selanjutnya? Kita tunggu saja~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar