Minggu, 02 Juni 2013

60 SECOND [CHAPTER 6]

Title: 60 second
Author: Shinjae
 Main Cast: JiSeok (Chanyeol), ShinJae, Ricky
Other Cast: Kris, Hoya, Baekhyun, Chunji.
Genre: Mistery, Fantasy
Leght: Chapter


“Shinjaeah, bangunlah!.” Kata Chanyeol mengguncangkan tubuh mungil yang sedang tak sadarkan diri ini.
“kenapa dia bisa tertangkap! Pabo yeoja!.”

*another side*

“apa yang harus aku lakukan sekarang? Aish, kenapa nuna sampai tertangkap seperti itu. Mungkin saja dia di tempatkan seruangan dengan Yeol hyung. Ah! Kenapa juga rumah ini besar sekali, alat komunikasi ke Seongsannim tidak berfungsi sama sekali. Eomma!!.”

“Draaakk....”
Ricky terdiam sejenak. Suara apa itu, pikirnya. Terdengar suara yang sama untuk ke dua kalinya kali ini lebih terdengar jelas dan sepertinya suara itu mendekat. Ricky cepat-cepat menyembunyikan dirinya di tempat yang gelap. Ini pertama kalinya jantung Ricky berdegup sekencang ini mungkin suaranya bisa sampai terdengar oleh seisi ruangan.
“ada orang? Keluarlah kau?! Aku tau kau disini!.”
Ricky terus memejamkan matanya, dia takut? Ya tentu saja.
“sudahlah Kris, kau jangan berteriak. Jelas-jelas disini sepi. Ayo kita ke laboratorium saja, bagaimana pun kau harus cepat menyelesaikan kaki kelinci itu.”
“Tapi hyung, anak yang kau katakan siapa namanya? Ah Shinjae itu sama sekali tidak terpengaruh olehku. Bagaimana aku bisa menyempurnakan kaki kelinci itu.”
“sudahlah, masih ada Suho. Kurasa Suho bisa menjadi pengganti sementara.”
Keduanya pergi melenggang keluar, napas Ricky seakan terhenti , jantungnya seperti tak berfungsi, dan keringatnya yang terus bercucuran. Apa yang baru bicarakan? Kaki kelinci? Apa itu?. Otak Ricky masih terus berkutat disana sampai saat alat komunikasinya berfungsi, ada panggilan masuk.
Tapi ini berupa kode angka. Kode ini berasal dari alat komunikasi Shinjae.
“nuna! Kenapa kau mengirim text macam ini. Aku bahkan tak mengerti. Akankah mereka dalam bahaya. Bukakankah Kris seongsannim menginkannya untuk menyempurnakan kaki kelinci? Aku harus mencari nuna dia dalam bahaya.”

--e--

“apa yang kau lakukan?”
“ini kode kepada adikmu. Aku mengirimkan ia koordinat letak kita dimana.”
Yeol mendekat, “ah kau, dia mana paham. Jangan samakan otakmu dengan dia. Katakan ini titik koordinat, kirimkan datanya berupa gps. Adikku pasti bingung dan mengira kita dalam bahaya.”
“kau ini! Kita memang dalam keadaan yang berbahaya. Apa kau tidak apa-apa Yeol?”
Yeol tersenyum lalu memeluk Shinjae, “kau tau, aku bahagia bertemu denganmu. Entah berapa kali aku menyebut namamu, Shinjaeah. Kau sendiri kenapa bisa tertangkap?.” Katanya melepaskan pelukkannya dan menatap dalam mata Shinjae.
Belum sempat Shinjae berbicara, pintu terbuka. Mata keduanya terbelalak.
---

Ricky memutar gagang pintu berharap dia bertemu dengan hyungnya atau Shinjae. “hyung!.”

--
“kau yang bernama Shinjae? Ikut aku sekarang!.”
“hey! Lepaskan tangan temanku! Jangan kau sentuh dia!.”
“oh, kau mau sok pahlawan?.” Kata lelaki bertubuh lebih kecil dari Chanyeol ini.
Dengan satu hentakan Chanyeol terpelanting. Dengan senyum seakan mengejek, dia pergi meninggalkan Chanyeol dan membawa Shinjae dengan paksa.
“Lepaskan! Kau mau membawaku kemana huh?.”
“diam! Dan ikuti saja apa kataku.”
---

Yang ditemukkan oleh Ricky bukanlah Chanyeol atau Shinjae melainkan sekurumunan orang yang terjebak di sebuah sel. Sel penjara ya terlihat mirip namun ini hanya satu ruangan saja dan tanpa penjaga. Ricky mengenal salah seorang dari mereka. “Chunji hyung!.” Katanya sambil mendekat. Mendengar namanya dipanggil Chunji merapatkan diri ke jeruji besi, dia nampak lelah dan seperti orang yang sudah putus asa. “Rickyah! Apa ini kau? Sungguh!.” Katanya sambil memegangi tangan Ricky erat. “ne hyung, waeyo? Apa yang terjadi. Tadi pagi aku baru saja melihatmu di salah satu lorong.”
“itu bukan aku. Entah apa yang mereka lakukan. Siapa pun yang kau lihat diluar bukanlah kami.”
“ah ini semakin misterius saja. Hyung? Kenapa bisa kau tertangkap?.”
“ceritanya terlalu panjang. Apa yang kau lakukan disini? Kau mau mencari masalah huh?.”
“tentu saja tidak. Hyungku di culik, sebenarnya aku datang tidak sendirian. Namun, rekanku tertangkap dan sekarang aku mencari mereka.”
“kau bisa tolong kami keluar dari sini? Sudah lama rasanya aku tidak melihat matahari. Namaku Baekhyun.” Katanya yang tiba-tiba menghampiri Chunji dan Ricky.
“bagaimana caraku mengeluarkan kalian? Memangnya sudah berapa lama kalian terkurung?.”
“kami tidak tau, yang jelas sudah lama sekali. Kami lah siswa-siswa yang hilang secara mendadak itu.” Ungkap Baekhyun.
“baiklah aku akan membantu kalian. Tapi apakah diantara kalian tau apa maksud text ini?.” Kata Ricky menyodorkan alat komunikasinya.
Chunji langsung tau bahwa itu titik koordinat. “ini titik koordinat. 116 114 231 342 88. Tidak salah lagi.”
“bagaimana kau tau?.” Kata Baekhyun yang disambut dengan anggukkan Ricky.
“ini gampang saja bagiku. Siapa yang mengirimkan text ini? Dia rupanya cerdas juga.”
“itu dari rekanku, Shinjae nuna. Jadi menurutmu hyung, dari sini dimana ruangan yang cocok dengan titik koordinat kita sekarang?.”
“kau bilang siapa? Shinjae!?.” Kata Chunji dan Baekhyun hampir bersamaan.
“iya, memang ada apa?.”
“dia dalam bahaya jika sampai bertemu dengan Kris dan Hoya. Kita harus membantunya. Sekarang Ricky dengarkan aku, di depan pintu masuk disana kau bisa temukkan alat yang berisi angka dan huruf. Sambungkan alat komunikasimu dengan alat itu gunakan ini, cepat! Aku akan mendektekan selanjutnya dari sini.”
Ricky mencari alat yang dikatakkan Chunji.
“memangnya kau tau sandinya?.” Kata Baekhyun agak sangsi.
“jangan pasang wajah seperti itu, yang selalu menekan alat itu adalah duplikasiku kan? Entah kenapa aku bisa tau apa yang dia perbuat. Semacam ada kontak batin, hahaha.”
“aku sudah menyambungnya hyung lalu apa?.”
“ya! Kecilkan suaramu! Kau tidak mau sampai ketauan kan? Baiklah, aktifkan mode suara dan tekan tombol 007 dari layar alat itu. Ucapkan aprire!. Lalu dengan cepat kau lepaskan koneksi alat komunikasimu dengan alat itu dan tekan tombol merah lalu tahan sampai kami semua berhasil keluar.”
“baik! Aprire!.”

Apa yang terjadi selanjutnya? Kita tunggu saja~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar